Rabu, 31 Januari 2018

KANKER PARU PARU

KANKER PARU PARU 


karbohidrat tinggi

Definisi

Apa itu kanker paru?

Kanker paru adalah kondisi ketika sel-sel jaringan di paru-paru tumbuh dengan luar biasa cepat, menyebabkan tumor terbentuk. Paru-paru Anda membantu Anda bernapas dan memberikan oksigen ke seluruh tubuh Anda. Menurut WHO, kanker paru-paru adalah penyebab paling umum kematian akibat kanker. Kanker paru-paru menyebabkan ketidakmampuan tubuh dalam berfungsi, menyebabkan kualitas hidup yang buruk.
Ada beberapa jenis kanker paru-paru, tetapi jenis yang paling umum dinamai berdasarkan ukuran sel dalam tumor kanker.
  • Kanker paru sel kecil: Kondisi ini berarti bahwa sel-sel kanker terlihat kecil di bawah mikroskop. Kondisi ini sangat jarang terjadi, sekitar 1 dari 8 orang dengan kanker paru-paru memiliki kanker sel kecil. Jenis kanker paru-paru ini dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat.
  • Kanker paru non-sel kecil: Kondisi ini berarti sel-sel kanker lebih besar daripada  kanker paru-paru sel kecil. Lebih banyak orang memiliki jenis kanker paru-paru ini (sekitar 7 dari 8). Kondisi ini tidak berkembang secepat kanker paru-paru sel kecil, sehingga pengobatan untuk jenis kanker ini berbeda.
Jenis yang kurang umum lain dari kanker paru non-sel kecil adalah: pleomorfik, tumor karsinoid, karsinoma kelenjar ludah, dan karsinoma tak terklasifikasi.

Seberapa umumkah kanker paru?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker paru adalah salah satu penyebab utama kematian yang menyebabkan 1,59 juta kematian pada tahun 2012. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat selama dekade berikutnya. Jika dokter Anda hanya mengatakan kepada Anda bahwa Anda memiliki kanker paru-paru, Anda harus mengetahui dasar-dasar penting sebelum kewalahan dengan perubahan emosional dan fisik. Kanker paru-paru ini dapat mempengaruhi pasien pada usia berapa pun. Kondisi ini dapat dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala kanker paru?

Sebagian besar gejala kanker paru terjadi di paru-paru, namun Anda juga mungkin mengalami gejala lain pada tubuh Anda. Hal ini karena kanker telah menyebar (dalam istilah medis disebut metastasis) ke bagian tubuh lainnya. Tingkat keparahan gejala juga berbeda. Beberapa bahkan mungkin tidak merasakan gejala atau hanya merasa lelah pada umumnya. Beberapa gejala yang harus Anda ketahui adalah:
    • Ketidaknyamanan atau nyeri pada dada
    • Batuk yang tidak hilang atau semakin memburuk dari waktu ke waktu
    • Masalah pernapasan
    • Mengi
    • Darah dalam dahak (lendir batuk dari paru-paru)
    • Suara serak
    • Masalah dalam menelan
    • Kehilangan selera makan
    • Kehilangan berat badan tanpa alasan yang diketahui
    • Merasa sangat lelah
    • Peradangan atau sumbatan di paru-paru
    • Pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening dalam dada di daerah paru-paru.
Kanker paru-paru adalah kondisi yang serius yang dapat menyebabkan komplikasi fatal. Kanker paru-paru bisa menyebabkan komplikasi, seperti:
    • Sesak napas
    • Batuk darah
    • Nyeri yang dapat disebabkan oleh kanker paru-paru tingkat lanjut
    • Cairan di dada (efusi pleura)
    • Kanker yang menyebar ke bagian lain dari tubuh (metastasis)
Kemungkinan ada tanda­-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala yang tercantum di atas atau memiliki pertanyaan, silakan berkonsultasi dengan dokter Anda. Tubuh masing-­masing orang berbeda. Selalu  konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab kanker paru?

Kanker paru dapat berkembang karena racun yang masuk ke dalam paru-paru secara sengaja atau tidak. Penyebab paling umum adalah merokok, penggunaan pipa cangklong, atau cerutu. Risiko kanker paru akibat merokok akan terus meningkat selama orang itu masih merokok. Untungnya, risiko dapat diturunkan jika mereka berhenti merokok.

Faktor-faktor risiko

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk kanker paru?

Kanker paru bisa terjadi kepada siapa pun, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Faktor risiko untuk kanker paru-paru termasuk:
    • Pernah merokok atau sedang merokok
    • Perokok pasif
    • Memiliki anggota keluarga dengan kanker paru-paru
    • Melakukan terapi radio untuk kondisi lain yang dapat mempengaruhi daerah dada
    • Kontak dengan racun seperti asbes, kromium, nikel, arsenik, jelaga, atau tar di tempat kerja
    • Terkena paparan radon di rumah atau tempat kerja
    • Hidup di lingkungan yang tercemar
    • Memiliki sistem kekebalan tubuh dari genetik yang lemah atau akibat human immunodeficiency virus (HIV)
    • Menggunakan suplemen beta karoten dan menjadi perokok berat

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk kanker paru?

Kanker paru-paru diobati dengan beberapa cara, tergantung pada jenis kanker paru-paru dan seberapa jauh kanker telah menyebar. Orang-orang dengan kanker paru non-sel kecil dapat diobati dengan pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, atau kombinasi dari perawatan ini. Orang-orang dengan kanker paru-paru sel kecil biasanya diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi.
    • Operasi. Dokter mengangkat jaringan kanker melalui prosedur operasi.
    • Kemoterapi. Menggunakan obat-obatan khusus untuk mengecilkan atau membunuh kanker. Obat-obatan bisa berupa pil yang dapat Anda minum atau obat-obatan yang diberikan dalam pembuluh darah Anda, atau kadang-kadang keduanya.
    • Terapi radiasi. Menggunakan sinar berenergi tinggi (mirip dengan sinar-X) untuk membunuh kanker.
    • Terapi target. Menggunakan obat untuk memblokir pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Obat-obatan bisa berupa pil atau obat-obatan yang diberikan dalam pembuluh darah Anda.
Pengobatan yang tepat untuk Anda tergantung terutama pada jenis dan stadium kanker paru-paru. Anda mungkin menerima lebih dari satu jenis pengobatan.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk kanker paru?

Untuk mengetahui apakah nda mengidap kanker paru, dokter akan mengevaluasi gejala Anda dan melakukan pemeriksaan fisik, seperti mendengarkan pernapasan Anda, untuk melihat apakah mungkin ada tumor di dada Anda. Kemudian mereka akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda, jika Anda merokok atau jika keluarga Anda ada yang merokok. Mereka mungkin juga bertanya tentang lingkungan kerja Anda untuk melihat apakah Anda terpapar asap rokok atau racun lain yang dapat membahayakan paru-paru Anda.
Untuk mengonfirmasi diagnosis, dokter akan meminta beberapa tes. Tes mungkin hanya berupa tes pencitraan (spiral CT scan, PET scan) untuk melihat paru-paru, atau tes laboratorium yang disebut sitologi dahak untuk mengidentifikasi tumor. Tes pencitraan akan menunjukkan dengan foto apakah Anda memiliki tumor, sementara sitologi dahak akan memeriksa sampel lendir batuk dari paru-paru yang memiliki sel-sel kanker. Anda dapat meminta dokter untuk menjelaskan hasil tes ini kepada Anda jika Anda tidak tahu bagaimana membaca hasil tes.
Untuk hasil yang paling akurat, dokter mungkin meminta biopsi. Biopsi berarti dokter akan mengambil sampel kecil jaringan paru-paru untuk dilihat di bawah mikroskop apakah memiliki sel-sel kanker. Ada beberapa metode untuk memperoleh sampel:
    • Bronkoskopi. Menggunakan tabung tipis melalui mulut atau hidung ke paru-paru untuk mengambil sampel.
    • Aspirasi jarum. Memasukkan jarum kecil melalui kulit ke dada Anda untuk mengambil sampel sel kecil. Dokter Anda akan membuat Anda mati rasa pada daerah dada sebelumnya sehingga tidak menyebabkan sakit.
    • Thoracentesis. Juga menggunakan jarum, tapi bukan mengambil sel-sel dari paru-paru Anda, dokter akan mengambil cairan yang mengelilingi paru-paru untuk memeriksa apakah ada sel-sel kanker.
    • Torakotomi. Ini adalah operasi besar untuk mendiagnosis kanker paru-paru, sering hanya digunakan bila tidak ada metode diagnosis lain dan pengobatan yang bekerja.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker paru?

Berhenti merokok segera
Hal pertama yang harus Anda lakukan setelah mendapatkan diagnosis kanker paru-paru adalah menyingkirkan rokok. Berhenti merokok segera. Jika Anda memiliki kanker paru-paru karena Anda adalah perokok pasif, Anda harus berbicara dengan orang yang merokok dan memberi tahu mereka untuk berhenti demi Anda dan mereka juga. Jika Anda terkena racun dari pekerjaan, bicaralah dengan manajer atau atasan Anda tentang kondisi ini untuk membuat penyesuaian untuk diri sendiri, dan memastikan bahwa tidak ada orang lain yang sakit karena hal yang sama.
Mengelola nyeri
Mengelola nyeri adalah bagian paling penting dari manajemen kanker paru-paru. Anda mungkin akan diberi obat untuk mengatasi rasa sakit. Bila Anda menggunakan obat-obatan, Anda perlu menggunakannya sesegera mungkin saat nyeri muncul. Anda dapat meminta dokter Anda untuk terapi mengobati sakit kanker paru-paru dan metode perawatan diri untuk mengontrol rasa sakit. Anda harus ingat bahwa Anda bisa mengontrol rasa sakit atau bahkan membuatnya hilang.
Perawatan nyeri lainnya yang dapat membantu:
    • Teknik relaksasi
    • Biofeedback
    • Terapi fisik
    • Kompres hangat dan atau dingin
    • Olahraga dan pijat
Selain itu, dukungan dari keluarga, teman, dan support group dapat membantu mental Anda untuk mengatasi rasa sakit setelah pengobatan kanker.
Mengatasi sesak napas
Anda menggunakan paru-paru Anda untuk bernapas. Oleh karena itu, jelas bahwa Anda akan menghadapi kesulitan bernapas ketika Anda memiliki kanker paru-paru. Ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk mengelola sesak napas:
    • Teknik pernapasan. Teknik ini dirancang untuk membantu napas Anda dengan mudah dan digunakan untuk banyak orang yang memiliki sesak napas, tidak hanya dari kanker paru-paru. Teknik ini juga dapat menenangkan Anda dan membantu Anda santai.
    • Terapi oksigen. Menghirup oksigen murni dapat memastikan bahwa paru-paru Anda tidak perlu bekerja keras untuk memasok oksigen untuk darah. Dengan demikian, dapat menenangkan pernapasan Anda.
    • Mengelola cairan di sekitar paru-paru. Cairan di sekitar paru-paru mungkin menekan paru-paru dan membuat Anda sulit bernapas. Dalam kasus ini, cairan dialirkan keluar untuk membantu Anda bernapas lebih mudah.



sumber : https://hellosehat.com/penyakit/kanker-paru/

Asma


ASMA 

asma karena alergi

Apa itu asma?

Asma adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran pernapasan. Peradangan ini membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat sensitif. Akibatnya, saluran pernapasan menyempit, menyebabkan kurangnya udara yang mengalir ke paru-paru. 
Sel di saluran pernapasan juga mungkin membuat lebih banyak lendir dari biasanya. Lendir ini selanjutnya dapat makin mempersempit saluran pernapasan.
Ada lima jenis umum dari asma, termasuk:
  • Exercise-induced asthma
  • Asma nocturnal (malam hari)
  • Occupational asthma
  • Cough-variant asthma
  • Asma alergi

Kenapa asma tidak boleh dianggap sepele?

Menurut WHO,
  • Asma adalah salah satu penyakit tidak menular yang paling utama. Ini adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan dari paru-paru yang meradang dan membuatnya menyempit.
  • Sekitar 235 juta orang saat ini menderita asma. Ini adalah penyakit umum di antara anak-anak.
  • Asma memiliki tingkat kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya tetapi kebanyakan kematian terkait asma terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah termasuk Indonesia.
  • Obat tidak bisa mengobati, tetapi hanya mengontrol asma.

Penyebab dan Faktor Risiko

Apa penyebab asma?

Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui. Para peneliti berpikir beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma, paling sering terjadi pada awal kehidupan. Faktor-faktor ini meliputi:
  • Kecenderungan untuk mengembangkan alergi, yang disebut atopi (AT-o-pe)
  • Orangtua yang memiliki asma
  • Infeksi saluran pernapasan tertentu selama masa kanak-kanak (ISPA)
  • Kontak dengan beberapa alergen udara atau paparan ke beberapa infeksi virus pada masa bayi atau pada anak-anak usia dini ketika sistem kekebalan tubuh berkembang
Jika asma atau atopi terdapat dalam keluarga Anda, paparan iritan (misalnya, asap rokok) dapat membuat saluran pernapasan Anda lebih reaktif terhadap zat di udara. Serangan asma dapat terjadi ketika Anda terpapar “pemicu asma.” Pemicu Anda bisa berbeda dengan penderita asma lainnya. Pemicu mungkin termasuk:
  • Alergen dari debu, bulu binatang, kecoa, jamur, dan serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga
  • Iritan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia atau debu di tempat kerja, senyawa dalam produk dekorasi rumah, dan semprotan (seperti hairspray)
  • Obat-obatan seperti aspirin atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain dan nonselektif beta-blocker
  • Sulfit dalam makanan dan minuman
  • Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti pilek
  • Aktivitas fisik, termasuk olahraga

Siapa yang berisiko terkena asma?

Menurut WHO, asma adalah penyakit umum di antara anak-anak. Sebenarnya asma mempengaruhi orang-orang dari segala usia, tetapi paling sering dimulai pada masa kanak-kanak karena:
  • Memiliki infeksi pernapasan (risiko tertinggi)
  • Memiliki alergi, eksim (kondisi alergi pada kulit)
  • Orangtua memiliki asma
Di antara anak-anak, anak laki-laki memiliki kecenderungan terkena asma lebih sering dibandingkan anak perempuan. Tapi di antara orang dewasa, wanita lebih sering terkena penyakit ini dibanding pria. Tidak jelas bagaimana seks dan hormon seks memainkan peran dalam menyebabkan asma.
Beberapa orang yang terkena kontak dengan iritasi kimia tertentu atau debu industri di tempat kerja memiliki risiko tinggi asma. Jenis asma ini disebut occupational asthma.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja ciri dan gejala asma?

Ciri-ciri dan gejala asma adalah:
  • Batuk. Batuk asma sering lebih buruk pada malam hari atau pagi, sehingga sulit untuk tidur.
  • Mengi. Mengi adalah suara siulan yang melengking yang muncul ketika Anda bernapas.
  • Dada sesak. Ini mungkin terasa seperti ada sesuatu menekan dada Anda.
  • Sesak napas. Beberapa orang yang memiliki asma mengatakan mereka tidak bisa bernapas atau mereka merasa kehabisan napas. Anda mungkin merasa seperti Anda tidak bisa menghembuskan udara dari paru-paru Anda.
Jika Anda memiliki gejala-gejala ini, tidak selalu berarti Anda menderita asma. Cara terbaik untuk mendiagnosis asma dengan pasti adalah menggunakan tes fungsi paru-paru, riwayat medis (termasuk jenis dan frekuensi gejala), dan pemeriksaan fisik.
Gejala berat bisa berakibat fatal sehingga penting untuk mengobati gejala ketika Anda pertama kali menyadarinya sehingga tidak menjadi parah.

Diagnosis

Bagaimana cara mendiagnosis asma?

Dokter Anda akan mendiagnosis asma berdasarkan:
  • Riwayat medis dan keluarga. Dokter Anda mungkin bertanya tentang riwayat keluarga Anda terhadap asma dan alergi. Dia juga mungkin bertanya apakah Anda memiliki gejala asma dan kapan dan seberapa sering mereka terjadi. Biarkan dokter Anda tahu apakah gejala Anda tampaknya terjadi hanya selama waktu tertentu atau di tempat-tempat tertentu saja, atau jika gejala memburuk di malam hari. Dokter Anda mungkin juga bertanya tentang kondisi kesehatan terkait yang dapat mengganggu perawatan asma.
  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan mendengarkan pernapasan Anda dan mencari tanda-tanda asma atau alergi.
  • Tes fungsi paru. Dokter Anda akan menggunakan tes yang disebut spirometri untuk memeriksa bagaimana paru-paru Anda bekerja. Tes ini mengukur berapa banyak udara yang dapat Anda hirup dan embuskan. Tes ini juga mengukur seberapa cepat Anda dapat meniup udara keluar.
Tes lain mungkin termasuk:
  • Tes alergi untuk mengetahui alergen yang mempengaruhi Anda, jika ada.
  • Tes untuk mengukur seberapa sensitif saluran pernapasan Anda. Ini disebut tes bronkus. Menggunakan spirometri, tes ini berulang kali mengukur fungsi paru-paru Anda selama aktivitas fisik atau setelah Anda menerima peningkatan dosis udara dingin atau kimia khusus untuk dihirup.
  • Sebuah tes untuk menunjukkan apakah Anda memiliki kondisi lain dengan gejala yang sama seperti asma, seperti penyakit refluks, disfungsi pita suara, atau apnea tidur.
  • Rontgen dada atau EKG (electrocardiogram). Tes ini akan membantu mengetahui apakah benda asing atau penyakit lainnya dapat menyebabkan gejala Anda.

Obat & Pengobatan

Apa obat asma yang sering digunakan?


Asma adalah penyakit yang tak bisa disembuhkan. Namun, berbagai cara mulai dari penggunaan obat hingga perubahan gaya hidup dapat membantu mengendalikan gejala asma dan mencegahnya kambuh.
Asma diobati dengan dua jenis obat-obatan: kontrol jangka panjang dan obat pereda instan:
  • Obat kontrol jangka panjang: Kebanyakan orang yang menderita asma harus minum obat kontrol jangka panjang setiap hari untuk membantu mencegah gejala. Obat-obatan jangka panjang adalah yang paling efektif mengurangi peradangan saluran napas, dan membantu mencegah gejala. Obat-obatan ini termasuk: kortikosteroid inhalasi, Cromolyn, Omalizumab (anti-IgE). Jika Anda memiliki asma yang parah, Anda mungkin harus menggunakan pil kortikosteroid atau cair untuk jangka pendek agar asma Anda tetap terkontrol.
  • Obat pereda instan: Semua orang yang memiliki asma memerlukan obat-obatan ini untuk membantu meringankan gejala asma yang mungkin kambuh. Inhalasi short-acting beta2-agonis (Albuterol, pirbuterol, levalbuterol atau bitolterol) adalah pilihan pertama untuk bantuan cepat. Obat-obatan lain adalah Ipratropium (antikolinergik), Prednisone, prednisolon (steroid oral). Anda harus menggunakan obat pereda cepat ketika Anda gejala asma baru mulai muncul. Jika Anda menggunakan obat ini lebih dari 2 hari seminggu, bicarakan dengan dokter Anda tentang kontrol asma Anda. Anda mungkin perlu untuk membuat perubahan rencana tindakan asma Anda.

Perawatan darurat

Kebanyakan orang yang memiliki asma, termasuk anak-anak, dapat dengan aman mengelola gejala mereka dengan mengikuti rencana tindakan asma mereka. Namun, Anda mungkin memerlukan perhatian medis pada waktu tertentu.
Hubungi dokter Anda untuk meminta saran jika:
  • Obat-obatan tidak menghilangkan serangan asma
  • Peak flow Anda kurang dari setengah dari angka peak flow terbaik Anda
Hubungi perawatan darurat jika:
  • Anda memiliki kesulitan berjalan dan berbicara karena kehabisan napas
  • Bibir atau kuku Anda kebiruan.

Komplikasi apa yang mungkin terjadi akibat asma?

Kontrol buruk asma dapat memiliki efek buruk pada kualitas hidup Anda. Kondisi ini dapat mengakibatkan:
  • Kelelahan
  • Tidak bisa beraktivitas secara optimal
  • Masalah psikologis termasuk stres, kecemasan dan depresi
Jika Anda merasa bahwa asma serius mempengaruhi kualitas hidup Anda, hubungi dokter Anda. Rencana tindakan asma Anda mungkin perlu ditinjau untuk lebih mengontrol kondisi.
Dalam kasus yang jarang terjadi, asma dapat menyebabkan sejumlah komplikasi pernapasan serius, termasuk:
  • Pneumonia (infeksi paru-paru)
  • Rusaknya paru-paru sebagian atau keseluruhan
  • Kegagalan pernapasan, di mana kadar oksigen dalam darah menjadi sangat rendah, atau kadar karbon dioksida menjadi sangat tinggi
  • Status asmatikus (serangan asma berat yang tidak merespon pengobatan)
Semua komplikasi ini mengancam nyawa dan membutuhkan perawatan medis.

Bagaimana saya bisa mengontrol asma saya?

Jika Anda memiliki asma, Anda akan membutuhkan perawatan jangka panjang. Keberhasilan pengobatan asma mengharuskan Anda mengambil peran aktif dalam perawatan dan mengikuti rencana tindakan asma Anda. Rencana tindakan ini akan membantu Anda mengetahui kapan dan bagaimana menggunakan obat Anda. Rencana ini juga akan membantu Anda mengidentifikasi pemicu asma dan mengontrol penyakit Anda jika gejala asma memburuk.
Untuk mengontrol asma, bekerja samalah dengan dokter Anda untuk mengontrol asma Anda atau asma anak Anda. Anak-anak berusia 10 atau lebih tua dan anak-anak yang lebih muda bisa mengambil peran aktif dalam perawatan asma mereka. Mengambil peran aktif untuk mengontrol asma Anda bisa dilakukan dengan cara:
  • Bekerja sama dengan dokter Anda untuk mengobati kondisi lain yang dapat mengganggu perawatan asma
  • Menghindari hal-hal yang memperburuk kondisi asma Anda (pemicu asma). Namun, salah satu pemicu yang tidak perlu Anda hindari adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat. Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat-obatan yang dapat membantu Anda tetap aktif.
  • Bekerja sama dengan perawatan kesehatan lainnya untuk membuat dan mengikuti rencana tindakan asma
  • Pelajari cara menggunakan obat dengan benar
  • Mencatat gejala asma Anda sebagai cara untuk melacak seberapa baik asma Anda terkontrol
  • Anda juga harus melakukan vaksin flu setiap tahun

Sumber : https://hellosehat.com/penyakit/asma/

TBC (tuberkulosis)

Definisi

Apa itu TBC (tuberculosis)?

TBC atau tuberculosis adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.
Jenis tuberkulosis yang diderita oleh pasien sering kali merupakan infeksi TBC laten, di mana terdapat bakteri TBC yang “tertidur” atau belum aktif secara klinis. Bakteri TBC akan aktif dan mulai menunjukkan gejala setelah periode waktu tertentu, beberapa minggu bahkan beberapa tahun, tergantung kondisi kesehatan dan daya tahan pasien.
Jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah (misalnya pada penderita HIV, kanker, atau pasien yang menjalani kemoterapi), maka TBC akan berkembang lebih cepat.

Seberapa umumkah TBC (tuberculosis)?

Tuberkulosis sering menyerang kelompok berikut ini:
  • Pengidap HIV, diabetes melitus (kencing manis), malnutrisi, atau penyakit lain yang melemahkan sistem kekebalan tubuh
  • Orang yang melakukan kontak dengan pasien TBC
  • Orang yang merawat pasien TBC, misalnya dokter atau perawat
  • Orang yang tinggal atau bekerja satu tempat dengan pasien TBC, misalnya di tempat pengungsian atau klinik
  • Orang yang tinggal di wilayah yang kondisi kesehatannya buruk
  • Pengguna alkohol atau obat terlarang
  • Orang yang bepergian ke tempat di mana tuberculosis merupakan penyakit yang umum. Kebanyakan adalah daerah yang masih berkembang seperti di Amerika Latin, Afrika, Asia, Eropa Timur, dan Rusia

Tanda-tanda & gejala

Apa saja ciri dan gejala TBC (tuberkulosis)?

Saat masa inkubasi TBC, penderita biasanya tidak menunjukkan gejala apapun dan penyakit belum menular. Ketika tuberkulosis sudah berkembang, gejala-gejala pun mulai terlihat.
Tergantung pada organ mana yang diserang, gejala TBC bisa berupa batuk yang berlangsung 2 minggu atau lebih, dahak atau batuk darah, sesak napas, demam atau meriang, berkeringat di malam hari tanpa ada aktivitas fisik, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, lelah dan lemah.
Gejala TBC seperti di atas bisa jadi disebabkan oleh penyakit lain yang berhubungan dengan paru-paru. Masih ada gejala-gejala lain yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang gejala tertentu, segera konsultasikan pada dokter.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Segera temui dokter jika Anda mengalami demam, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan berkeringat di malam hari. Terutama jika Anda mengalami batuk yang terus-menerus selama 2 minggu. Hal tersebut merupakan gejala penyakit TBC, tetapi juga bisa menjadi gejala dari penyakit lain. Dokter dapat melakukan tes untuk menentukan penyebab dari gejala yang Anda alami.

Penyebab

Apa penyebab TBC (tuberculosis)?

TBC disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang dapat menyebar melalui udara. Bakteri ini dapat terhirup jika terjadi kontak dengan penderita tuberculosis atau melalui udara yang sudah dicemari penyakit TBC melalui batuk.
Setelah memasuki tubuh, bakteri masih belum aktif melainkan akan “tidur” selama beberapa waktu. Periode ini disebut masa inkubasi. Karena bakteri tidak aktif, maka tidak akan ada gejala dan tidak pula menular. Jika pasien mengikuti tes bakteri MTB, hasilnya akan positif meskipun tidak ada tanda-tanda sama sekali. Risiko TBC dapat dikurangi secara signifikan jika terdeteksi dini dalam periode inkubasi.
Dari sepuluh orang yang terinfeksi bakteri MTB, hanya satu orang yang biasanya akan berkembang menjadi terjangkit penyakit TBC. Bakteri akan menyerang tubuh ketika sistem kekebalan tidak mampu melawannya, atau bakteri tersebut menunggu hingga sistem kekebalan melemah (misalnya pada orang lanjut usia, atau pada penderita HIV). Jadi, masa inkubasi akan berbeda pada setiap orang. Ketika bakteri mulai aktif, bakteri akan berkembang di dalam paru-paru dan pembuluh darah, lalu bermigrasi ke bagian tubuh lain.

Faktor-faktor risiko

Siapa saja yang berisiko terkena TBC (tuberculosis)?

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko Anda terkena TBC. Faktor paling besar adalah apabila sistem kekebalan tubuh melemah, di antaranya akibat:
  • HIV/AIDS
  • Diabetes
  • Penyakit ginjal stadium akhir
  • Kanker
  • Malnutrisi
  • Pengobatan kanker, seperti kemoterapi
  • Konsumsi obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritispenyakit Crohn, dan psoriasis.
Jika seseorang tidak memiliki faktor risiko seperti di atas, bukan berarti ia tidak akan terkena TBC. Tanda-tanda di atas hanyalah referensi semata. Konsultasikan pada dokter spesialis untuk keterangan lebih lengkap.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Apa saja obat TBC (tuberculosis) yang biasa digunakan?

TBC dapat diobati dengan cukup mudah. Biasanya, pasien diharuskan mengonsumsi obat-obatan selama enam bulan atau lebih.
Pengobatan TBC yang tepat akan melibatkan 3-4 antibiotik harian. Pasien akan merasa lebih baik setelah beberapa minggu. Namun, ini bukan berarti bakteri MTB sudah hilang dari tubuh. Karenanya, penting bagi pasien untuk menyelesaikan tahapan pengobatan sekalipun gejala-gejala TBC sudah hilang.
Jika pengobatan tidak diselesaikan dengan tuntas atau berhenti di tengah-tengahbakteri MTB dapat tersisa di tubuh pasien. Penyakit TBC dapat kembali, menyebar ke bagian tubuh lain dan menular. Pemakaian antibiotik yang tidak tuntas dapat membuat bakteri MTB kebal terhadap antibiotik yang tersedia. Hal ini akan mempersulit pengobatan tuberkulosis karena antibiotik yang tersedia untuk mengobati TB terbatas macamnya.
Jalani pengobatan sesuai anjuran dokter untuk menghindari bakteri MTB menjadi kebal. Penghentian konsumsi obat hanya berdasarkan anjuran dokter.
Obat-obat antibiotik yang diberikan oleh dokter dapat memberikan efek samping seperti kencing berwarna merah (bukan darah), telinga berdenging, kesemutan pada kulit, mual muntah, dan kulit kuning. Kencing berwarna merah bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun bila efek samping lainnya muncul, segera temui dokter Anda untuk menanganinya.
Orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien TB juga berisiko untuk terinfeksi TB. Maka dari itu, keluarga pasien ataupun orang yang melakukan kontak dengannya harus segera diperiksa.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk TBC (tuberkulosis)?

Jika Anda mengalami batuk terus-menerus, demam atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, maka bisa jadi disebabkan oleh TBC. Untuk mendeteksi sumber infeksi TBC, dokter akan menanyakan tempat Anda tinggal dan bekerja, serta dengan siapa saja Anda melakukan kontak. Dokter juga dapat memeriksa sejarah dari hasil tes kulit TBC, faktor risiko (terutama HIV), kunjungan ke luar negeri, dan kerja lapangan.
Reaksi tes kulit dengan elemen TB (PPD) dapat dilakukan. Dalam tes ini, sejumlah kecil protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan; bagian yang bengkak akan diperiksa setelah 48-72 jam kemudian. Ukuran dari bagian yang bengkak tersebut akan menentukan hasil tes. Apabila hasilnya positif, biasanya berarti bahwa orang tersebut telah terinfeksi TBC.
Dokter dapat pula mengambil sinar X dan sampel dahak, darah, atau urin untuk memeriksa keberadaan bakteriMTB. Tes HIV juga bisa dilakukan.

Pengobatan di rumah

Apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi TBC (tuberculosis)?

Gaya hidup dan pengobatan berikut dapat membantu Anda mengatasi penyakit TBC:
  • Minumlah obat sesuai anjuran dokter
  • Konsumsi obat sesuai jadwal
  • Tanyakan pada dokter tentang efek samping pengobatan dan apa yang harus dilakukan bila muncul
  • Lakukan pemeriksaan ulang secara tepat waktu
  • Waspada penularan penyakit kepada orang lain. Tutuplah mulut Anda ketika batuk dengan menggunakan masker, sapu tangan, atau lipatan siku Anda. Menggunakan telapak tangan Anda memudahkan penularan bakteri MTB saat bersalaman dan saat memegang benda lain
  • Ikuti instruksi dokter mengenai kebersihan diri dan lingkungan
  • Segera hubungi dokter apabila tubuh Anda mengalami panas atau dingin, apabila Anda khawatir tentang efek samping obat suatu obat, apabila Anda menunjukkan gejala yang terus-menerus atau bahkan memburuk, apabila Anda mengalami batuk dengan dahak berubah warna atau berdarah.


Sumber : https://hellosehat.com/penyakit/tbc-tuberculosis/

Pneumonia

 Penyakit Pneumonia

informasi lengkap penyakit pneumonia
Pneumonia adalah penyakit pada saluran pernapasan yang tidak jarang terjadi. pneumonia tidak jarang terjadi, khususnya pada pada anak anak yang lebih rentan untuk mengalami pneumonia. Pneumonia adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi, infeksi pada saluran pernapasan bagian bawah yaitu paru paru. paru paru di infeksi sehingga menyebabkan inflamasi di dalamnya.
Inflamasi pada paru paru akan menyebabkan paru paru memiliki kantung kantung udara di dalamnya, kantung di dalam paru paru yang berisikan cairan sehingga kondisi ini yang menimbulkan banyak dampak buruk untuk pernapasan.
Ciri-Ciri Penyakit Pneumonia
  1. Demam
Ciri ciri penyakit pneumonia ialah demam. Di saat setelah paru paru di infeksi maka dampaknya akan demam. Demam sebenarnya respon tubuh respon dari tubuh terhadap dari adanya infeksi pada tubuh. maka dari itu ciri ciri penyakit pneumonia ialah demam karena disebabkan oleh infeksi virus atau pun bakteri.
  1. Banyak berkeringat
Ciri ciri penyakit pneumonia ialah tubuh yang berkeringat. Di dalam paru paru yang banyak cairan, sehingga upaya tubuh untuk mengeluarkannya dengan berkeringat. Jadi selain demam akan mengalami keringat yang banyak khususnya dibagian tangan, tetapi tubuh juga akan menggigil kedinginan.
  1. Batuk
Ciri ciri penyakit pneumonia juga menyebabkan batuk. batuk merupakan respon tubuh juga. karena ada penumpukan cairan di dalam paru paru, sehingga tubuh akan meresponnya dengan batuk. batuk bisa kering tanpa dahak atau pun batuk berdahak biasa sampai bisa mengalami batuk berdarah.
  1. Sesak napas
Ciri ciri penyakit pneumonia memiliki napas yang pendek. Napas yang pendek mengakibatkan sesak napas. karena sesak napas akan lebih sering terjadi ketika sedang mengalami masalah di saluran pernapasan termasuk pneumonia.
Nyeri dada, ciri ciri penyakit pneumonia menyebabkan nyeri dada. Ketika bernapas dada juga akan terasa nyeri sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman.
  1. Mual dan muntah
Ciri ciri penyakit pneumonia di sebagian orang mengalami mual dan muntah. Mual dan muntah bisa memicu hilangnya nafsu makan.
Diare, ciri ciri penyakit pneumonia ialah diare atau buang air besar secara berlebihan. Anak anak lebih rentan mengalami diare ketika menderita pneumonia. Untuk itu sebaiknya diatasi dengan cepat dengan melakukan pengobatan di rumah sakit.
Penyebab Penyakit Pneumonia
Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :
  1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah
seperti penderita HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
  1. Perokok dan peminum alkohol.
Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia.
Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
  1. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU)
Pasien yang dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat beresiko terkena Pneumonia.
Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
  1. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal
Resiko tinggi dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.
  1. Pasien yang lama berbaring
Pasien yang mengalami operasi besar sehingga menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.
Penanganan dan Pengobatan Pneumonia
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri.
  • Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik. Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
  • Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu pemulihan daya tahan tubuh.
  • Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya cukup membuat penderita Pneumonia bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.


Sumber : 
http://pneumonia.autoimuncare.com/informasi-lengkap-penyakit-pneumonia/

Faringitis

Faringitis (Radang Tenggorokan) – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

faringitis (radang tenggorokan)-doktersehat
Faringitis atau radang tenggorokan adalah pembengkakan yang terjadi pada bagian belakang tenggorok (faring). Hal ini biasanya disebabkan karena virus atau bakteri. Faringitis juga bisa menyebabkan gatal dan luka di tenggorokan dan sakit ketika menelan.

Menurut American Osteopathic Association(AOA), faringitis yang disebabkan radang tenggorokan adalah salah satu alasan paling sering pasien berkunjung ke dokter. Kasus faringitis sering terjadi terutama ketika musim penghujan. Faringitis juga menjadi alasan paling sering mengapa orang izin sakit selama beberapa hari dari pekerjaannya atau dari kegiatan sekolah. Supaya faringitis dapat diobati dengan benar, penting untuk mengidentifikasi penyebabnya. Faringitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Penyebab faringitis
Ada banyak virus dan bakteri yang dapat menyebabkan faringitis meliputi:
  • virus penyebab campak
  • adenovirus, yang merupakan penyebab flu biasa
  • virus penyebab cacar air
  • croup, yang merupakan penyakit anak-anak yang sulit dibedakan dengan batuk rejan
  • batuk rejan
Virus adalah penyebab paling umum dari sakit tenggorokan. Faringitis ini paling sering disebabkan oleh infeksi virus seperti pilek, influenza, atau mononucleosis. Infeksi virus tidak merespon terhadap antibiotik, dan pengobatan hanya diperlukan untuk membantu meringankan gejala karena pada dasarnya virus itu bersifat “self limited” yaitu akan sembuh dengan sendirinya jika kekebalan tubuh kita baik.
Faringitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri meskipun tidak sesering virus. Infeksi bakteri memerlukan antibiotik. Infeksi bakteri yang paling sering adalah oleh Streptokokus Grup A. Penyebab yang jarang dari faringitis bakteri termasuk gonore, klamidia, dan Corynebacterium.
Paparan pilek dan flu dapat meningkatkan risiko untuk faringitis. Hal ini terutama berlaku bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan dalam perawatan kesehatan seperti dokter dan perawat, atau orang-orang yang memiliki riwayat alergi, dan sinusitis. Paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko faringitis.
Apakah gejala faringitis?
Gejala-gejala yang menyertai faringitis bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya.
Selain sakit tenggorokan, kering, atau gatal, flu dingin atau dapat menyebabkan:
  • bersin
  • pilek
  • sakit kepala
  • batuk
  • merasa kelelahan
  • pegal-pegal
  • menggigil
  • demam (demam ringan sampai demam tinggi)
Selain sakit tenggorokan, gejala mononukleosis meliputi:
  • kelenjar getah bening membengkak
  • kelelahan
  • demam
  • otot sakit
  • lemas
  • kehilangan selera makan
  • Kemerahan di tenggorokan
  • kesulitan menelan
  • tenggorokan merah dengan bercak putih atau abu-abu
  • menggigil
  • kehilangan selera makan
  • mual
  • rasa yang tidak biasa di mulut
Bagaimana faringitis didiagnosis?
Jika Anda mengalami gejala faringitis, dokter akan memeriksa tenggorokan. Dokter juga akan memeriksa apakah ada bercak putih atau abu-abu, pembengkakan, dan kemerahan di faring. Dokter dapat juga melihat telinga dan hidung. Untuk memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening, dokter akan menekan dan menginspeksi sisi leher Anda.

Kultur Tenggorokan
Jika dokter mencurigai radang tenggorokan, kemungkinan besar dokter akan mengambil kultur dari swab (apusan) sel tenggorokan dengan menggunakan kapas untuk mengambil sampel dari sekresi dan sel tenggorokan. Kebanyakan dokter dapat melakukan tes ini dengan cepat. Dokter akan memberitahu dalam beberapa menit jika tes positif untuk streptokokus. Dalam beberapa kasus, swab tersebut dikirim ke laboratorium untuk pengujian lebih lanjut dan hasilnya dapat dilihat setidaknya 24 jam kemudian.
Tes Darah
Jika dokter mencurigai penyebab lain dari faringitis Anda, dokter dapat menyarankan pemeriksaan darah. Tes ini dapat menentukan apakah Anda memiliki penyebab mononucleosis. Pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan untuk menentukan apakah Anda memiliki jenis infeksi lainnya.
Perawatan di rumah
Jika virus yang menyebabkan faringitis, perawatan di rumah dapat membantu meringankan gejala. perawatan di rumah termasuk:
  • minum banyak air untuk mencegah dehidrasi
  • makan kaldu hangat
  • berkumur dengan air garam hangat (1 sendok teh garam dilarutkan dalam 1 gelas air)
  • menggunakan penyaring kelembaban udara
  • beristirahat sampai Anda merasa lebih baik
Untuk rasa sakit dan demam, pertimbangkan untuk mengkonsumsi obat seperti parasetamol atau ibuprofen. Pelega tenggorokan juga dapat membantu melegakan sensasi nyeri dan gatal di tenggorokan.
Pengobatan alternatif kadang-kadang digunakan untuk mengobati radang tenggorokan. Namun, Anda harus menghubungi dokter sebelum menggunakan pengobatan alternatif dalam menghindari interaksi obat atau komplikasi kesehatan lainnya. Beberapa obat herbal yang paling sering digunakan meliputi:
  • madu
  • kencur
  • Jahe
Perawatan medis
Dalam beberapa kasus, perawatan medis diperlukan untuk faringitis. Hal ini terutama terjadi jika itu disebabkan oleh infeksi bakteri. Untuk kasus seperti ini, dokter akan meresepkan antibiotik. Golongan penisilin adalah pengobatan yang paling sering diresepkan untuk sakit tenggorokan. Sangat penting untuk menghabiskan semua antibiotik yang diresepkan untuk mencegah infeksi kambuh atau memburuk. Semua antibiotik biasanya akan habis dalam waktu 7-10 hari.
Pencegahan faringitis
Menjaga kebersihan dapat mencegah banyak kasus faringitis.
Untuk mencegah faringitis:
  • menghindari berbagi makanan, minuman, dan peralatan makan
  • menghindari individu yang sakit
  • mencuci tangan dengan sering, terutama sebelum makan dan setelah batuk atau bersin
  • menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol ketika sabun dan air tidak tersedia
  • menghindari merokok dan menghirup asap rokok
Sebagian besar kasus faringitis dapat diobati di rumah secara mandiri. Namun, ada beberapa gejala yang memerlukan kunjungan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Kunjungi dokter jika:
  • Anda memiliki sakit tenggorokan selama lebih dari seminggu
  • Anda mengalami demam lebih dari 38°C
  • kelenjar getah bening bengkak
  • Memiliki ruam baru di kulit




Read more:

http://doktersehat.com/radang-tenggorokan-faringitis/#ixzz55obpsQC7
http://doktersehat.com/radang-tenggorokan-faringitis/

Penyakit Tonsilitis/ Amandel

Penyakit Tonsilitis/ Amandel 
Hasil gambar untuk penyakit tonsilitis
Penyakit Tonsilitis adalah infeksi yang terjadi pada tonsil atau amandel yang biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kebanyakan infeksi Tonsilitis ini terjadi pada anak yang masih berusia muda sekitar 5 hingga 15 tahun. Dalam ilmu medis atau kedokteran, radang Tonsillitis ini terbagi menjadi dua berdasarkan lama berlangsungnya penyakit. Kedua bagian tersebut adalah Tonsilitis akut dan Tonsilitis kronis.
Tonsilitis akut adalah apabila penyakit atau keluhan yang diderita pasien berlangsung kurang dari 3 minggu. Sedangkan untuk penyakit Tonsilitis kronis apabila radang terjadi sebanyak 7 kali dalam kurun waktu satu tahun, atau 5 kali dalam kurun waktu dua tahun, atau 3 kali dalam kurun waktu satu tahun secara berkala selama tiga tahun. Begitulah perbedaaan antara Tonsilitis akut dan Tonsilitis kronis.
Penyebab penyakit Tonsilitis atau Amandel
Sekitar 70% penyakit Tonsilitis yang terjadi pada anak disebabkan oleh infeksi virus, dan begitu juga penyebab infeksi virus pada orang dewasa hampir 90%. Pada golongan anak-anak hampir 30% bakteri penyebab dari penyakit ini adalah Streptokokus hemolitikus, dan pada pasien dewasa bakteri ini cuma 10% . Jenis bakteri Streptokokus ini terdiri dari Streptokokus piogenes , Streptokokus β hemolitikus dan Streptokokus viridans. Untuk Tonsilitis akut bakteri penyebab terdiri dari Hemofilus influenzae, Stafilokokus Sp dan Pneumokokus. Bagi bakteri Hemofilus influenzae ini merupakan penyebab Tonsilitis akut supuratif.
Gejala penyakit Tonsilitis atau Amandel
Gejala-gejala atau tanda yang dialami penderita penyakit Tonsilllitis diantaranya adalah:
1. Penderita mengalami pilek, batuk, mulut berbau, mual, suara serak, nyeri perut, dan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di sekitar bagian leher.
2. Nyeri ketika menelan makanan dan minuman bahkan ludah, dan berakibat penderita menjadi malas untuk melakukan aktifitas makan.
3. Ketika diperiksakan ke dokter, terdapat pembesaran tonsil atau amandel dan berwarna merah, terkadang ditemukan bercak putih ata eksudat dibagian permukaan tonsil, dan adanya warna merah yang bertanda adanya peradangan di sekitar bagian tenggorokan dan tonsil/amandel.
4. Penderita mengalami sakit kepala, demam, lemas, menggigil, nyeri otot.
5. Pada penderita Tonsilitis kronis, penderita mendengkur ketika tidur dan disertai adanya pembesaran pada bagian kelenjar adenoid. Kelenjar adenoid adalah kelenjar yang letaknya di dinding bagian belakang antara rongga hidung dan tenggorokan.
6. Penderita mengalami rasa kering pada tenggorokannya atau seperti ada yang mengganjal pada bagian leher.
7. Rasa nyeri yang diakibatkan penyakit Tonsilitis ini bisa menjalar ke sekitar bagian telinga dan juga leher.
Pencegahan penyakit Tonsilitis atau Amandel
Tidak ada cara yang khusus bagi penyakit Tonsilitis atau Amandel ini dalam pencegahannya. Pada umumnya pencegahan dilakukan agar mencegah menularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang bisa mengakibatkan adanya infeksi tonsil. Tapi akan lebih baik jika usaha dibawah ini dilakukan. Diantaranya adalah:
1. Lakukan kebiasaan mencuci tangan secara rutin dan sesering mungkin agar mencegah terjadinya penyebaran mikro-organisme atau bakteri yang bisa menimbulkan tonsilitis.
2. Hindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, paling tidak sampai 24 jam setelah penderita infeksi tenggorokan mendapatkan antibiotika dari dokter.

Sumber : https://elysan76.wordpress.com/2014/12/26/penyakit-tonsilitis-definisi-penyebab-gejala-dan-pencegahannya/
© Cari Tahu Yukkk !!! Template designed by Juvmom - Sesukamu